Senin, 14 Desember 2009

Utang Bakrie & Brothers Capai Rp6,94 Triliun

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan struktur utang hingga mencapai Rp6,94 triliun yang terdiri dari tiga pos yang ada.

Pos pertama berupa utang jangka panjang (MSN) sebesar Rp5,21 triliun yang akan jatuh tempo pada 2012, pos kedua berasal dari utang jangka pendek non-Repurchase Agreement (Repo) sebesar Rp1,51 triliun, dan pos Repo sebesar Rp220 miliar.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Keuangan (CFO) BNBR Eddy Soeparno, dalam paparan publik (publik expose/PE) BNBR di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (14/12/2009). Selanjutnya...

4 Bank Kucurkan Dana ke PLN Rp 4,8 Triliun

Sebanyak empat bank hari ini mengucurkan sindikasi pinjaman ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan total sebesar Rp 4,88 triliun. Pinjaman itu akan dipakai membiayai proyek transmisi luar Jawa, Pulau Jawa, dan transmisi substation.

Pemberian fasilitas kredit ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk Gatot M Suwondo, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardoyo, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk DE Setijoso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sofjan Basyir, dengan Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Selanjutnya...

Jumat, 11 Desember 2009

Hore.. Imbal Hasil Peserta Jamsostek di Atas Deposito

PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mencapai target hasil investasi dana jaminan hari tua (JHT) di tahun ini. Hingga Oktober 2009 lalu, BUMN pengelola dana tenaga kerja ini telah membukukan hasil investasi JHT sebesar Rp 5,26 triliun. Angka ini melampaui target yang dipatok untuk tahun 2009, yakni Rp 4,4 triliun.

Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga menegaskan, Jamsostek bisa melampaui target karena membaiknya kondisi pasar modal di Indonesia. "Kami investasikan dana JHT di bursa saham ketika Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 1.300. Saat ini, IHSG sudah berkisar 2.400," katanya. Selanjutnya....

Investasi PT Jamsostek, Jamsostek Gencar Akuisisi Bank

Peminat bank syariah bertambah. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) menyatakan akan mengakuisisi saham bank syariah pada tahun depan.

Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga menjelaskan, agenda akuisisi ini bertujuan mempermudah kegiatan investasi langsung. Jamsostek tidak melakukan akuisisi secara langsung, tetapi melalui Jamsostek Investment Corporation (JIC). Selanjutnya...

Bisnis Cetak Foto 3 Dimensi Terus Berkembang

Bisnis fotografi semakin berkembang seiring makin majunya teknologi. Contohnya adalah cetak foto digital tiga dimensi (3D). Teknologi ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun harus diproduksi secara massal karena mesinnya terlampau mahal.

Tapi, di tangan Hendri Jana, teknologi 3D bisa ia kembangkan untuk mencetak foto dan lukisan 3D tanpa harus memproduksinya secara massal. Untuk mendukung usahanya, ia mendirikan usaha cetak foto tiga dimensi sejak Maret 2009. "Namun baru saya mulai tawarkan ke pelanggan sejak satu bulan ini," katanya. Selanjutnya...

Kamis, 10 Desember 2009

Ahh.. Lagi-lagi RI Disalip Vietnam di Sektor Furnitur

Untuk kesekian kalinya kinerja ekspor furnitur Indonesia dikalahkan oleh Vietnam. Di tahun 2009, Indonesia hanya mencatatkan ekspor furnitur dan kerajinan kurang lebih US$ 2,65 miliar atau kalah jauh dari Vietnam yang tembus US$ 3,8 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono dalam acara peluncuran pameran IFFINA 2010, di Hotel Sultan, Rabu malam (9/12/2009).

“Padahal Vietnam sudah melorot kinerja ekspornya 60%, kalau kita tidak terlalu. Tetapi di ASEAN negara Vietnam mencatatkan kinerja ekspor furnitur yang tertinggi,” katanya.

Read more

Talangan ke Century Harusnya Rp 7,3 Triliun ?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengklaim kucuran dana penyertaan modal sementara (PMS) ke PT Bank Century Tbk sebesar Rp 6,7 triliun, lebih rendah daripada yang sebenarnya dibutuhkan bank tersebut.

Mengutip hasil audit kantor akuntan publik, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani menyatakan, dana talangan yang perlukan untuk menyehatkan kembali Bank Century kala itu adalah sebesar Rp 7,3 triliun. “Jadi, berdasarkan hasil audit itu, kami menghemat sekitar Rp 600 miliar,” katanya.

Kantor akuntan publik yang disewa LPS adalah Amir Abdi Jusuf atau AAJ Associates. “Mereka bekerja mulai Januari hingga Mei 2009,” ujar Firdaus.

Selengkapnya